Langsung ke konten utama

Unggulan

skenario sidang mediasi

Penetapan Penunjukan Mediator : PENETAPAN Nomor : 001/Pdt.G/2015/PS.SNC. Ketua Majelis Pengadilan Semu Syekh Nurjati Cirebon ; Membaca surat gugatan tertanggal 18 Maret 2015 Nomor : 001/Pdt.G/2015/PS.SNC. dalam perkara antara : ROSINAH BINTI VALENTINO ROSSID , sebagai Penggugat ; Melawan : NAHRUL BIN HAYAT , sebagai Tergugat ; Membaca, Penetapan Ketua Pengadilan Semu Syekh Nurjati Cirebon tertanggal 18 Maret 2015 Nomor : 001/Pdt.G/2015/PS.SNC. tentang Penunjukan Majelis Hakim; Membaca, Penetapan Ketua Majelis Hakim Pengadilan Semu Syekh Nurjati Cirebon tertanggal 18 Maret 2015 Nomor : 001/Pdt.G/2015/PS.SNC. tentang Penetapan Hari Sidang ; Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan Penggugat dan Tergugat hadir di persidangan ; Menimbang, bahwa dalam usaha mendamaikan para pihak sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 130 HIR/154 RBg dan Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan, Ketua Majlis Hakim menerang...

KONSEP KOMUNIKASI DALAM ISLAM

KONSEP KOMUNIKASI DALAM ISLAM

Kemampuan berkomunikasi secara efektif  berperan penting dalam menyampaikan pikiran dan pandangan terhadap orang lain. Tanpa komunikasi, tidak ada  jalan untuk mengungkapkan pikiran, ide dan perasaan.  Pentingnya komunikasi menjadi sangat terasa di saat anda mengemban sebuah misi atau dalam rangka menyampaikan suatu maksud.  Tanpa alat komunikasi, anda akan tersisihkan.  Kemampuan berkomunikasi secara tepat menjadi sangat penting ketika kemampuan ini biasanya di anggap mudah dan dipandang sebelah mata.  Komunikasi adalah kebutuhan karena kita perlu mengerti pesan dan menyampaikan ide-ide.  Pentingnya komunikasi bersifat mendasar dalam keberhasilan apapun karena kita perlu mengenai sampai kepada orang-orang agar menjadi misi/maksud kita tersampaikan.
Allah SWT menciptakan manusia dengan fungsi dasar, untuk berkomunikasi.  Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an, “Dia telah menguji Adam untuk berbicara dan memahami” (QS. 55 : 4).  Nabi Muhammad SAW menggunakan komunikasi lisan maupun tulisan disesuaikan dengan kebutuhan.  Dia menggunakan komunikasi tertulis jika pesan yang ingin ia sampaikan untuk masa yang akan datang atau untuk menjadi rujukan dan Nabi menggunakan komunikasi lisan jika pesan harus segera disampaikan.
Nabi Muhammad SAW telah menekankan pentingnya komunikasi tertulis karena bentuk ini dapat dipertahankan dan menjadi rujukan masa depan.  Satu contoh paling penting dari bentuk komunikasi ini adalah Al-Quran yang dituliskan dan dipertahankan sejak pertama diturunkan.  Al Qur’an dituliskan pada lembaran-lembaran tulang belulang, kulit-kulit hewan dan pelepah kurma.  Tidak lama setelah wafatnya Rasulullah SAW, Al-Qur’an disatukan di susun dalam satu buku pada masa Khalifah Abu Bakar dan atas anjuran Umar Bin Khatab.
   Sampai saat ini Al-Qur’an menjadi keajaiban/Mukjizat hidup terbesar di dunia.  Al-Qur’an pertama kali di wahyukan lebih dari 1430 tahun yang lalu dan bahkan sampai saat ini tidak ada sedikitpun yang berubah.  Ketika kita membandingkan cetakan pertama Al-Qur’an dengan yang ada saat ini, kita tidak akan menemukan perbedaan.  Sampai saat ini telah terdapat jutaan cetak Al-Qur’an di seluruh dunia dan kesemua cetakan itu sama.  Ayat-ayat yang kita baca saat ini sama dengan ayat-ayat yang dibaca Nabi Muhammad SAW dan saat ini Al-Qur’an berperan sebagai panduan umat manusia di dunia.  Adakah contoh bentuk komunikasi lebih baik yang dapat bertahan lebih dari 14 abad?
Ketika Nabi Muhammad, mengajak banyak raja untuk memeluk Islam, dia  menggunakan media komunikasi tulisan untuk menyampaikannya.  Karena dia tidak bisa menemui semuanya orang per orang, dia menggunakan bentuk komunikasi tertulis dan mengirimkannya melalui salah satu sahabatnya.  Dia menulis surat kepada Ashamah bin Al-Abjar-Raja Abyssnia (Ethopia sekarang), sebuah surat kepada Juray bin Matta (Muqawqis)-Raja Mesir, sebuah surat kepada Chosroes-Kaisar Persia, sebuah surat kepada Heraclius-Kaisar Byzantium, kepada Mundhir bin Sawa-Gubernur Bahran, kepada Handhah bin Ali-Gubernur Yamamah-kepada Al-Haristh bin Abi Shimr Al-Ghassani-Raja Damaskus dan kepada Abd bin Al-Julandai dan Saudaranya Jaifer-Raja Oman.  Saat ini umat muslim telah menggunakan berbagai macam alat untuk menyebarkan pesan-pesan Islam, mereka menggunakan buklet, pamfel, foder dan lain-lain.
Allah juga menyuruh umat manusia mengenai apa yang harus disampaikan dalam pembicaraannya. Allah berfirman “Dan yang lebih baik perkataannya di antara kalian adalah yang mengajak kepada Allah dan melaksanakan kebaikan dan berkata, “Sungguh saya adalah seorang muslim”. (QS. 41:33).
Dalam ayat ini Allah menyampaikan bahwa pembicaraan yang baik adalah yang mengajak kepada Allah.  Betapa hebatnya kitab Al-qur’an yang juga menyuruh pembacanya apa yang harus mereka katakan agar menjadi manusia yang lebih baik.
            Al-qur’an menyuratkan bahwa banyak transaksi utang harus dituliskan.  Allah berfirman dalam Al-Qur’an : “Wahai orang yang beriman, jika engkau berutang untuk jangka waktu tertentu, hendaklah engkau tuliskan, dan mintalah seorang juru tulis menuliskannya.  Jangan biarkan dia menolak, untuk menuliskannya karena Allah telah mengajarinya.  Biarkanlah dia menulis dan biarkanlah yang mempunyai kewajiban (misalkan si pengutang) membacakan dan takutlah dia kepada Alloh, Tuhannya, dan jangan tinggalkan ini” (QS. 2: 282). 
Transaksi utang juga harus dituliskan dan jangan biarkan keraguan atau rasa malas menghalangi pencatatan ini.  Keadaan ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an menjelaskan pentingnya pencatatan transaksi keuangan di atas kertas yang merupakan bentuk komunikasi tertulis.
            Dalam menyeru orang untuk melaksanakan shalat, banyak cara dilakukan walalupun adzan menjadi salah satu pilihan terakhir yang merupakan salah satu bentuk komunikasi lisan.  Adzan juga dianggap sebagai serusan resmi sholat.  “Ketika jumlah umat muslim meningkat, banyak orang  membicarakan bagaimana umat muslim mengetahui waktu sholat, dengan cara yang banyak di ketahui orang, ada yang menyarankan menyalakan api (pada waktu shalat), ada juga yang menyarankan membunyikan bell.  Bilal diperintahkan untuk melantunkan adzan ( Al-Bukhari).
            Adzan telah menjadi alat yang efektif dan kuat yang mengingatkan orang-orang terhadap ketika mereka sibuk dengan urusan-urusan dunia dan pribadi.  Ketika Bilal  berdiri dan melantunkan adzan, suara Bilal digemakan di seluruh Madinah dan orang-orang bergegas ke Masjid Nabawi.
Dan saat ini komunikasi ini telah menjadi salah satu keajaiban hidup dalam Islam.  Jawa, Sumatera, Kalimatan dan Sulawesi merupakan kata-kata (pulau) besar di Indonesia.  Ketika subuh di timur Sulawesi sekitar jam 5.30 waktu setempat, Adzan subuh di mulai, Ribuan Muazin di Indonesia mulai mengumandangkan Adzan.  Kemudian adzan melewati berbagai Negara dan akhirnya mencapai Samudera Atlantik.  Sebelum Adzan mencapai pesisir Samudera Atlatntik Adzan dhuhur sudah di mulai di Indonesia timur.  Jika kita mengamati kejadian ini dengan cermat, kita dapat menyimpulkan satu kenyataan menakjubkan bahwa tidak ada satu saat pun ketika ratusan ribu muadzin beradzan tak terdengar suara adzan di bumi ini.
            Khutbah jum’at merupakan bentuk kontak komunikasi kuat lainnya yang digunakan untuk komunikasi massa.  Khutbah ini digunakan sebagai media yang sangat kuat untuk menyampaikan pesan-pesan agama terhadap umat muslim. Orang-orang berpendidikan dapat mencari ilmu dengan membaca buku, namun khutbah jum’at merupakan media yang sangat penting untuk mengajarkan dan membimbing orang-orang yang tidak berpendidikan dan orang-orang yang buta huruf karena khutbah ini menjadi satu-satunya sumber bimbingan untuk mereka.
Tujuan utama khutbah Jumat adalah untuk mendidik, menginspirasi, membimbing dan menguatkan keimanan jamaah dengan memberikan dorongan, harapan dan bimbingan untuk kehidupan sehari-hari yang berdasarkan pada ajaran    Al-Quran, Sunnah Nabi dan hukum-hukum Islam pada umumnya agar jamaah membaca dan mempelajari lebih jauh tentang Islam pada umumnya pesan khutbah pada khususnya dengan harapan dapat meningkatkan keimanan mereka. Khutbah Jum’at juga bertujuan untuk memberi solusi-solusi masalah kehidupan, atau ajakan-ajakan perbaikan, mengembangkan sikap, toleransi, terlepas dari ras, kebangsaan, keyakinan, gender, tujuan hidup dan ketidakmampuan dan untuk menyampaikan pesan-pesan kebaikan yang tentunya menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia dan terhadap agama lain.
Seiring berjalanya waktu, tujuan utama khutbah Jumat semakin melemah. Banyak sekali khatib yang menghabiskan waktu 30-40 menit untuk menceritakan kisah-kisah dan menitikberatkan pada masalah-masalah yang sebenarnya tidak terlalu penting. Jika jika khutbah Jum’at dilakukan secara efektif, saat ini kita dapat menyaksikan perubahan drastis dalam sikap dan sifat umat muslim.
Nabi Muhammad SAW juga menggunakan media dakwah untuk menyampaikan pesan-pesan penting kepada masyarakat luas. Dua contoh terbaik dia lakukan ketika berdakwah di gunung As-shafa dan di dakwah terakhir yang dia sampaikan ketika ibadah haji. Pesan pertama dan terakhir nabi Muhammad SAW disampaikan melalui dakwah sebagai pesan yang harus dikomunikasikan terhadap khalayak banyak.
Dari Al-quran dan Sunah Nabi SAW, kita juga harus mempelajari apa yang harus dilakukan dan yang jangan dilakukan dalam berkomunikasi. Kita harus bicara jujur, benar, baik, menyapa orang dengan lembut, berterima kasih terhadap orang dan berbicara sopan serta lainnya. Kita diperintahkan untuk jangan berdusta, menggunjing, berbicara dengan nada keras kepada orang tua, dan yang lebih tua atau siapa saja, mengejek, mencemooh orang dengan nama pangilan buruk, membiasakan berbicara kasar, kotor dan lain-lain. Semua perintah dan larangan ini menuntun seorang muslim menjadi orang yang baik. Maka dari itu komunikasi membantu seseorang menjadi manusia yang lebih baik.
Pada satu sisi Islam memerintahkan kita berbicara dengan suara yang lemah lembut terhadap orang tua atau yang lebih tua tapi di sisi lain Islam menganjurkan perempuan untuk tidak berbicara lemah lembut pada orang asing. Allah berfirman dalam Al-Qur’an Hai istri-istri nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain jika kamu bertakwa maka jangalah kamu tuduk dalam berbicara sehingga berkeinginan orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik.”
Pada umumnya, suara perempuan bernada lembut dan ketika mereka berbicara dengan nada yang lembut orang yang mendengarnya akan berpikiran lain. Maka dari itu Allah memerintahkan jika perempuan sedang berbicara dengan laki-laki, dia tidak boleh berbicara dengan suara yang di buat-buat. Dan jika ini untuk kebaikan, setiap perempuan harus mengikutinya. Walaupun anjuran ini untuk para istri nabi, hal ini bukan berarti hanya untuk mereka, tapi juga untuk perempuan pada umumnya. Hal ini berarti bahwa para istri nabi  harus mengikutinya dan harus sangat berhati-hati tentang anjuran ini. Maka dari itu untuk menghindari sumber hasrat dan godaan laki-laki, Islam mengharuskan perempuan berbicara dengan nada yang tinggi. Nabi Muhammad SAW bersabda “Dia yang sungguh beriman kepada Alloh dan hari akhir harus berbicara baik atau diam “(Bukhari dan Muslim). Hadits Nabi ini menjelaskan prinsip komunikasi  seseorang bahwa dia ingin berbicara, dia harus berbicara baik atau dia sebaiknya diam saja.
Diantara semua larangan mengenai berkomunikasi yang paling menjadi perhatian adalah menggunjing dimana Al-Quran sangat melarangnya dan Nabi Muhammad SAW sangat tidak menyukainya. Alloh SWT berfirman dalam Al-Quran ”Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kalian memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kedapa Alloh. Susungguhnya  Alloh Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (QS. 49:12)
Allah berfirman dalam Al-Quran “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya, yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu (QS. 49:6). Dalam ayat ini Alloh menjelaskan bahwa jika seseorang datang membawa berita, yang kita harus tidak jujur, kita harus mencari kebenarannya sebelum menyebarkannya kepada orang lain kerena jika salah dibagi/disebarkan, kabar ini akan menuntun ke arah salah paham, konflik dan akan menggangu rasa damai yang ada di masyarakat.
Pada umumnya, orang-orang memutuskan tali silaturahmi seperti bukan hal besar, saudara sekandung tidak berbicara satu sama lain selama berhari-hari, berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan pun terjadi. Sebenarnya orang berhenti komunikasi dengan orang lain untuk menurunkan amarah. Tapi Nabi Muhammad   SAW menyuruh orang untuk tidak memutus hubungan dengan saudaranya. Dia bersabda “Tidak baik bagi seorang muslim untuk memusuhi muslim yang lain lebih dari tiga hari, dan bagi siapa saja yang melakukannya lebih dari tiga hari, dan kemudian dia meninggal, pastinya dia masuk neraka  (Abu Dawud), maka dari itu komunikasi memiliki peranan yang penting, tidak saling berbicara dan meninggalkan dalam keadaan itu akan menyebabkannya masuk neraka. Komunikasi bukan hanya menjadi alat berbagi ide dan pikiran juga menjadi alat perekat dan memperkuat persaudaraan.
            Nabi Muhammad SAW bersabda : “memberi saya jaminan keamanan apa yang ada diantara mulutnya dan apa yang ada diantar kakinya,saya menjamin masuk firdaus (Bukhari Muslim). Apa yang ada diantara mulutnya adalah lidah/lisan,yang digunakan untuk berkomunikasi,dari hadist ini seseorang akan tahu pentingnya dalam berkomunikasi dapat membawa kita ke syurga sebagai jaminan dari Nabi tercinta kita
   Setiap tindakan dalam Islam terjadi di seputar dalam berkomunikasi. Komunikasi berperan sangat penting dalam kehidupan karena komunikasi  bertindak sebagai sumber informasi membantu orang bersosialisasi, mengubah sikap seseorang dan hal lainya. Islam menjelaskan pentingnya komunikasi tertulis khususnya yang harus dipertahankan untuk masa yang akan datang. Suatu contoh terbaik dalam hal mempertahankan informasi adalah Al-qur’an . Islam telah menggunakan komunikasi lisan untuk mengundang dan menggajak orang. Dua contohnya berupa adzan dan dakwah dimana pesan-pesan dapat satu waktu bersamaan. Komunikasi menuntun masyarakat kearah pemahaman, kedekatan dan tolong menolong.



Komentar

Postingan Populer