Dakwah Pinggiran
Studi Fenomenologi
terhadap Diskusi Keagamaan di Toko Kebul Cibiru Bandung
Latar
Belakang
Dakwah merupakan seruan kepada nilai-nilai kebaikan, khususnya nilai-nilai
keislaman. Menurut Muhammad Al-Bahby dakwah
merupakan perubahan suatu situasi ke situasi yang lebih baik sesuai dengan
ajaran Islam.
Pada dasarnya pola dakwah tidak jauh berbeda dengan pola komunikasi yaitu da’i
– pesan – uslub – media – mad’u. kegiatan dakwah juga tidak menuntut mad’u yang
banyak, atau dilakukan di ruang terbuka, seperti kegiatan ceramah dan lain
sebagainya. Kegiatan dakwah juga dapat dilakukan dengan melakukan
diskusi-diskusi ringan atau obrolan-obrolan santai, asalkan pesan dakwah tetap
tersampaikan dengan baik, karena hakikat dari kegiatan dakwah adalah
tersampaikanya suatu pesan dakwah dari seorang da’i kepada mad’unya. Dalam pelaksanaanya, kegiatan dakwah dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun, baik itu tempat formal seperti sekolah,
kantor, kampus, maupun tempat non-formal seperti: masjid,
pesantren, dan tempat-tempat lainya, tak terkecuali di sebuah toko sekalipun.
Toko Kebul, merupakan salah satu toko buku
yang hampir setiap hari terjadi suatu kegiatan perdiskusian atau obrolan
santai, mengenai hal ihwal keislaman, baik itu Tasawuf, Fiqih, Tauhid,
Filsafat, dan lain sebagainya. Pada awalnya, obrolan di toko Kebul hanyalah
berkutat tentang isi buku yang dijual oleh toko tersebut, namun lambat laun,
obrolan tersebut berkembang menjadi obrolan tentang kajian keislaman yang lebih
luas, bahkan tak jarang melahirkan “fatwa” baru. Hal ini sejalan dengan apa
yang dikemukakan oleh Habermas tentang sejarah terbentuknya ruang publik.
Menurut Habermas, ruang publik sejatinya terbentuk dari kedai-kedai minum di
Eropa abad Pencerahan, yang pada mulanya, orang-orang hanya membicarakan tentang
bisnis, namun lambat laun obrolan tersebut berkembang menjadi obrolan tentang
masalah kemasyarakatan yang lebih luas.
Hal inilah yang membuat peneliti tertarik
untuk meneliti lebih lanjut, tentang bagaimana sebuah obrolan santai di toko
Kebul tersebut berkembang menjadi sebuah ruang dakwah baru yang oleh peneliti
disebut sebagai Dakwah Pinggiran.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah tersebut, dapat dikemukakan rumusan masalah sebagai
berikut: (1) Bagaimana obrolan santai di Toko Kebul berkembang menjadi ruang
dakwah? (2) Bagaimana klasifikasi mad’u yang sesuai untuk kegiatan dakwah
pinggiran di Toko Kebul? (3) Bagaimana media yang digunakan dalam kegiatan
dakwah pinggiran di Toko Kebul?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, secara
khusus penelitian ini bertujuan untuk: (1) Untuk mengetahui bagaimana obrolan
santai di Toko Kebul berkembang menjadi ruang dakwah? (2) Untuk mengetahui
klasifikasi mad’u yang sesuai untuk kegiatan dakwah pinggiran di Toko Kebul?
(3) Untuk mengetahui media yang digunakan dalam kegiatan dakwah pinggiran di
Toko Kebul?
Perkiraan teori
Dalam
penelitian ini, peneliti akan menggunakan beberapa teori yang dianggap tepat
untuk menjawab permasalahan yang telah peneliti rumuskan diatas. Pertama,
peneliti akan menggunakan teori fenomenologi untuk menangkap dan mengurai
fenomena obrolan santai di toko Kebul yang lambat laun berkembang menjadi ruang
dakwah. Kedua, peneliti akan menggunakan teori unsur-unsur dakwah untuk
mengidentifikasi media yang digunakan dalam kegiatan dakwah tersebut, juga
untuk mengetahui klasifikasi mad’u yang seperti apa, yang sesuai untuk kegiatan
dakwah pinggiran tersebut.
Munadi, D. Psikologi
Dakwah. Bandung: Fakultas Dakwah UIN Sunan Gungung Djati Bandung. (2002).
Komentar