BAB I
PENDAHULUAN
A.
LatarBelakang.
Keistimewaan manusia dari segala sesuatu
adalah manusia karena punya akal fikiran. Maka manusia dengan fikirannya
merupakan isi dari alam ini, yang mana tidak ada yang mulia di dunia ini,
kecuali manusia yang berakalnya. Salah satu fungsi akal dalam kehidupan manusia
tiada lain sebagai petunjuk jalan guna memilih yang bermanfaat dan meninggalkan
yang mudharat.
Berbagai
kenyataan di lapangan yang ditemukan penulis seputar berpikir kritis, analitik,
dan logic, jauh dari harapan penulis bagi sebuah masyarakat modern yang
menjunjung tinggi ilmu pengetahuan sebagai salah satu kebutuhan dalam
kehidupannya.
Islam sebagai
agama yang menjunjung tinggi akal pikiran benar-benar menganjurkan ummatnya
untuk melakukan apapun dengan landasan ilmiah yang memiliki akurasi data yang
baik, dan benar.Sehingga ditemukan pemahaman “BAL” dalam bertindak;
Benar-Akurat-Lengkap. Filsafat melalui salah satu cabangnya,
memberikan jalan keluarnya dengan istilah logika yang juga banyak dikenal di
dunia Islam dengan istilah mantiq, yang juga memiliki cabang alat berfikir
runtut yang dikenal dengan silogisme.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Ilmu Mantiq
Sebelum kita memahami lebih dalam
tentang ilmu mantiq hendaknya kita kupas satu persatu secara tuntas definisi
ilmu dan definisi mantiq.
Ilmu merupakan satu kata yang memiliki
banyak arti. Ilmu dapat diartikan sebagai sesuatu yang diketahui dan yang
dipercayai secara pasti dan sesuai dengan kenyataan yang muncul dari satu
alasan argumentasi dalil. Selain itu ilmu juga berarti gambaran yang ada pada
akal tentang sesuatu. Seperti kambing, kuda dan lain-lain. Jika kambing disebut
maka muncullah gambaran pada akal dengan sendirinya. Ilmu seperti ini disebut
ilmu tashawwur. Diantara fungsi ilmu ialah untuk menelusuri segala sesuatu itu
sesuai dengan kenyataannya atau tidak.
Pada dasarnya pengertian ilmu mantik
telah banyak didefinisikan oleh para Ulama’, dan pakar ilmu mantik dengan
pengertian yang beragam, meskipun pada hakikat dan tujuannya adalah sama yaitu
mengungkapkan makna mantik sebagai suatu kata yang dibakukan untuk sebuah
disiplin ilmu. Ilmu mantik meruakan bahasa arab dan meruakan terjemahan dari
kata logika, oleh sebab itu ilmu mantik juga bisa disebut sebagai ilmu logika.
Dalam kaitaannya dengan pengertian ilmu mantik, seperti yang telah penulis
kutip dari bukunya Prof. Dr. H. Baihaqi A.K, yang berjudul “Ilmu Mantik”:
Teknik berfikir logik”, dalam bukunya tersebut, Baihaqi mengungkapkan
bahwasannya ilmu mantik adalah merupakan suatu ilmu yang membahas tentang
kaidah-kaidah yang dapat membimbing manusia dalam berfikir, supaya dapat
menghasilkan kesimpulan yang benar, sehingga dia terhindar dari kesalahan
berfikir, yang akhirnya menghasilkan kesimpulan yang salah dan keliru.
Sedangkan mantiq secara etimologis atau
bahasa berasal dari dua bahasa, yaitu bahasa arab nataqa yang berarti berkata
atau berucap dan bahasa latin logos yang berartiperkataan atau sabda.
Pengertian mantiq menurut istilah ialah:
1. Alat
atau dasar yang gunanya untuk menjaga dari kesalahan berpikir.
2. Sebuah
ilmu yang membahas tentang alat dan formula berfikir sehingga seseorang yang
menggunakannya akan selamat dari berfikir yang salah.
Ilmu mantiq sering disebut bapak segala
ilmu atau dikatakan ilmu dari segala yang benar karena ilmu mantiq ialah
sebagai alat untuk menuju ilmu yang benar, atau karena ilmu yang benar perlu
pengarahan mantiq
B. Pembagian
Ilmu
Telah kita bahas di awal bahwa yang
dimaksud tashwur ialah gambaran yang ada pada akal manusia secara langsung
dengan sendirinya tanpa membebani dengan sifat atau hukum lain. Tashwur ada dua
macam:
1. Tashwur
yang tampak penisbahan hukum yang berdiri sendiri atau tunggal/mufrad. Tasawwur
ini disebut ashawur asli (sadz).
Tashawur ashli meliputi tiga bentuk:
a) Bentuk
makna mufrad. Seperti manusia, kayu, batu, besi, dan lain-lain.
b) Bentuk
murakkab, idhafah, seperti kebun binatang, sepatu gajah dan lain-lain.
c) Bentuk
sifat-sifat murakkab, seperti manusia yang berfikir, hewan yang berakal dan
lain-lain.
2. Tashwur
yang mempunyai nisbah hukum yang demikian, disebut tashdiq. Contohnya seperti
manusia itu penulis, baunga itu bagus. Yang dimaksud hukum disini ialah
tersandarnya sesuatu pada yang lain. bisa berbentuk ijab atau mujabah atau
berbentuk salibah.
3. Al-nisbah
al-Hukumiyah, yakni, hubungan antara Mahkum alaih dengan mahkum bih.Mahkum
Alaih:
4. Al-Hukmu,
yakni adanya penisbahan atau tercabutnya )tidak adanya).
C. Sejarah
Singkat Ilmu Mantiq
Logika (mantiq) sebagai ilmu di Yunani
pada abad ke 5 SM oleh para ahli filsafat kuno. Dalam sejarah, telah tercataat
bahwa pencetus logika ialah Socrates yang kemudian dilanjutkan oleh Plato dan
sdisusun dengan rapisebagai dasar falsafat oleh Aristoteles. Oleh sebab itu
beliau dinyatakan sebagai guru pertama dari ilmu pengetahuan.
Pada masa selanjutnya, terdapat
perubahan-perubahan seperti yang dilakukan oleh Al-Farabi, salah satu filsuf
mislim yang sering dinyatakan sebagai maha guru keua dalam ilmu pengetahuan.
Pada masa Al-Farabi ilmu mantik dipelajari lebih rinci dan dipraktekkan,
termasuk dalam pentasdiqan qadhiyah.
Tokoh-tokoh lagika/ilmu mantiq kaum
muslim yang tercatat oleh para pakar-pakar diantaranya: Abdullah Ibn
Al-Muqaffa, Ya’kub Ibnu Ishak Al-Kindi, Ibnu Sina, Abu Hamid Al-Ghazali, Ibnu
Rusyd Al-Qurtubi, Abu Ali Al-Haitsam, Abu Abdillah Al-Khawarizmi, Al-Tibrisi,
Ibnu Bajah, Al-Asmawi, As-Samarqandi, dan lain sebagainya.
Ilmu mantiq banyak membantu dalam
perkembangan ilmu pengetahuan selanjutnya. Seperti yang dilakukan Immanuel
kant, Descartes, dan yang lainnya.
D. Manfaat
Ilmu Mantiq
Setelah kita membahas panjang lebar
mengenai pengertian dan sejrah ilmu mantiq, harusnya kita juga mengetahui
manfaat mempelaari Ilmu Mantiq. Kegunaan yang sangat Nampak pada ilmu mantiq
ini ialah untuk dapat berfikir dengan benar hingga sampainya seseorang pada
kesimpulan yang benar tanpa mempertimbangkan kondisi dan situasi yang
kemungkinan dapat mempengaruhi seseorang.
Jika demikian, kesimpulannya ialah
setiap orang harus mempelajari ilmu mantiq agar dalam mengambil kesimpulan
seseorang tak lagi salah. Ilmu mantiq yang menuntun mereka untuk sampai pada
kesimpulan yang benar. Karena bisa saja seseorang melakukan kesimpulan yang
benar tanpa melalui ilmu mantiq. Itu mungkin saja kebetulan, karena yang dapat
menghasilkan kesimpulan atau hasil akhir yang benar adalah ilmu mantiq. Oleh
sebab itulah ilu mantiq disebut sebagai jembatan dari segala ilmu.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Ilmu mantik adalah merupakan suatu ilmu
yang membahas tentang kaidah-kaidah yang dapat membimbing manusia dalam
berfikir, supaya dapat menghasilkan kesimpulan yang benar, sehingga dia
terhindar dari kesalahan berfikir, yang akhirnya menghasilkan kesimpulan yang
salah dan keliru Urgensi mempelajari ilmu mantik, tidak lepas dari pengertian
ilmu mantik itu sendiri, dimana ilmu mantik bertujuan melatih kerja otak supaya
dapat berfikir logis, artinya melatih, mendidik, serta mengembangkan potensi
akal dalam mengkaji objek pikir dalam menggunakan metodologi berfikir, serta
menempatkan persoalan dan menunaikan sesuatu tugas pada suatu kondisi dan waktu
yang tepat. dan agar dapat membedakan antara proses berfikir yang benar (hak),
dari yang salah(batil). Faidah yang didapat dari belajar ilmu mantik salah
satunya adalah membuat daya pikir tidak saja menjadi lebih tajam, akan tetapi
juga menjadikan pikiran kita jadi lebih berkembang, melalui latihan-latihan
berfikir dan mengenalisis serta mengugkap suatu permasalahan secara
runtun/ilmiyah
DAFTAR
PUSTAKA
H.
Basiq Djalil. A, Drs. 2010. Logika (Ilmu Mantiq). Jakarta: Kencana
Prenada Media Grup
H.
Baihaqi A. K . 2002. Ilmu Mantik Teknik Dasar Berpikir Logika. Jakarta:
Darul Ulum Press.
http://awatifbaqis.blogspot.com/2012/04/pengertian-dan-ruang-lingkup-ilmu.html
Komentar